MENULIS BUKU TEKS I
“KOMPETENSI
DASAR KURIKULUM BI SMP Kelas VII”

Dosen Pembimbing : Prof.Dr.H.Jumadi, M.Pd./Noor Cahaya,
M.Pd.
Disusun
oleh Kelompok 5
Andri Kurniawan (A1B114065)
Citra
Wati (A1B114010)
Devi
Susanti (A1B114011)
Diana
(A1B114025)
Eka
Anggriani (A1B114013)
Fahriah
(A1B114018)
Muhammad
Nasar Helmi (A1B114035)
Munalisa
(A1B114083)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
JURUSAN
PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Kompetensi Dasar Kurikulum BI SMP Kelas VII,
meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada
Bapak Prof. Dr. H. Jumadi, M.pd. dan Ibu Noor Cahaya, M.Pd selaku dosen mata
kuliah Menulis Buku Teks 1 yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi siapa
saja yang membacanya terutama bagi mahasiswa/mahasiswi calon guru. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat ini agar nantinya lebih baik
lagi untuk di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dalam pembuatan makalah ini.
Banjarmasin,
27 Februari 2016
Penulis,
Kelompok
5
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan
intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa
diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang
lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang
menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis
dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran
bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan
maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan
manusia Indonesia.
Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal
peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan
berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Kompetensi
Dasar ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal,
regional, nasional, dan global.
Berdasarkan latar belakang masalah
di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1.
Apa
yang dimaksud dengan Kompetensi Dasar (KD) ?
2.
Apa
saja Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
Kurikulum 2013?
Berdasarkan rumusan masalah di atas
dapat dirumuskan beberapa tujuan penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1.
Untuk
mengetahi pengertian dan memahami apa itu Kompetensi Dasar (KD).
2.
Untuk
mengetahui berbagai macam Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP
Kelas VII Kurikulum 2013.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Memahami Kompetensi Dasar Kurikulum Bahasa Indonesia SMP Kelas VII
Sebelum kami membahas
materi di atas, di bawah ini kami akan menjabarkan pengertian-pengertian yang
berkaitan dengan kompetensi Dasar, seperti pemahaman mengenai Kompetensi Inti
(KI) dan Indikator. Dengan mengetahui pengertian di atas, agar kita lebih mudah
untuk memahami Kompetensi Dasar (KD) Bahasa Indonesia SMP Kelas VII karena
semuanya itu saling berkaitan.
1. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti
merupakan terjemahan atau operasional SKL (Standar Kompetensi Lulusan) dalam
bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan
pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran
mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan
dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari
peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata prlajaran. Kompetensi
inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi
Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organizing
element) Kompetensi Dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti
merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi
Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten
Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya
sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang
berkesinambungan antara konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang
berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi
proses saling memperkuat .
Kompetensi
Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan
sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2),
pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan
dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang
berkenaan dengan sikap keagamaandan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu
peserta didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan
pengetahuan (Kompetensi Inti 4).
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi
merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap yang
direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dalam hal ini kompetensi
diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh
seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan
prilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Hal ini
menunjukan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi
yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-tugas
pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu.
Dalam
kurikulum kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu dideskripsikan sevara
eksplisit sehingga dijadikan standar dalam pencapaian tujuan kurikulum. Baik
guru maupun siswa perlu memahami kompetensi yang harus dicapai dalam proses
pembelajaran. Pemahaman ini diperlukan dalam merencanakan strategi dan
indikator keberhasilan .
Ada
beberapa aspek di dalam kompetensi sebagai tujuan, antara lain :
1. Pengetahuan
(knowledge) yaitu kemampuan dalam bidang kognitif.
2. Pemahaman
(understanding) yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki setiap individu.
3. Kemahiran
(skill)
4. Nilai
(value) yaitu norma-norma untuk melaksanakan secara praktik tentang tugas yang
dibebankan kepadanya
5. Sikap
(attitude) yaitu pandangan individu terhadap sesuatu
6. Minat
(interest) yaitu kecendrungan individu untuk melakukan suatu perbuatan.
Sesuai aspek
di atas
maka tampak bahwa kompetensi bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman
kecakapan, nilai, sikap dan minat siswa agar mereka dapat melakukan sesuatu
dalam bentuk kemahiran disertai tanggung jawab. Dengan demikian tujuan yang
ingin dicapai dalam kompetensi ini bukanlah hanya sekedar pemahaman dan
penguasaan materi itu dapat mempengaruhi cara bertindak dan berprilaku dalam
kehidupan sehari-hari.
Sehingga Kompetensi Dasar adalah pengetahuan,
keterampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam
penguasaan materi pembelajaran pelajaran yang diberikan dalam kelas pada
jenjang pendidikan tertentu. Juga merupakan perincian atau penjabaran lebih
lanjut dari standar kompetensi. Adapun penempatan kompetensi dasar dalam
silabus sangat penting, hal ini berguna untuk mengingat para guru seberapa jauh
tuntutan target kompetensi yang harus dicapainya.
Adapun dalam mengkaji kompetensi dasar mata
pelajaran sebagaimana yang tercantum pada standar isi dilakukan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Urutan
berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/ tingkat kesulitan materi, tidak
harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di standar isi.
b) Keterkaitan
antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
c) Pada
dasarnya rumusan kompetensi dasar itu ada yang operasional maupun yang tidak
operasional karena setiap kata kerja tindakan yang berada pada kelompok
pemahaman dan juga pengetahuan yang tidak bisa digunakan untuk rumusan
kompetensi dasar. Sehingga langkah-langkah untuk menyusun kompetensi dasar
adalah sebagai berikut :
a. Menjabarkan kompetensi yang
dimaksud, dengan bertanya : “kemampuan apa saja yang harus dimiliki siswa agar
standar kompetensi dasar dapat dicapai?” jawaban dari pertanyaan tersebut
kemudian didaftar baik yang menyangkut pengetahuan, sikap dan keterampilan.
b. Tulislah rumusan Kompetensi
Dasarnya.
3. Indikator
Indikator merupakan penanda
pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai
dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi
daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi.
Menurut Depag indikator adalah
wujud dari kompetensi dasar yang lebih spesifik. Sedangkan menurut E Mulyasa
indicator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan
tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta
didik. Indicator juga dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan potensi daerah dan peserta didik dan juga dirumuskan dalam rapat kerja
operasional yang dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai
dasar dalam penyusunan alat penilaian.
Sedangkan menurut Darwin Syah
indikator pembelajaran adalah karakteristik, cirri-ciri, tanda-tanda perbuatan
atau respon yang dilakuakan oleh siswa, untuk menunjukkan bahwa siswa telah
memiliki kompetensi dasar tertentu. Jadi indikator adalah merupakan kompetensi
dasar secara spesifik yang dapat dijadikan untuk menilai ketercapaian hasil
pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh mana penguasaan siswa
terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu
Dalam
mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan:
(1) tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui
kata kerja yang digunakan dalam KD;
(2) karakteristik
mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah; dan
(3) potensi
dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah.
Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua rumusan
indikator, yaitu:
(1) indikator
pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai indikator; dan
(2) indikator penilaian yang digunakan dalam
menyusun kisi-kisi dan menulis soal yang dikenal sebagai indikator soal.
Indikator dirumuskan dalam bentuk
kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya
mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media
pencapaian kompetensi.
Hubungan Antara Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
Kompetensi dasar merupakan merupakan
penjabaran dari Kompetensi Inti yang
cakupan materinya lebih sempit dibanding dengan Kompetensi Inti.
|
2.2 Berbagai Macam Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar BI SMP Kelas VII
Kurikulum 2013
KOMPETENSI
INTI
|
KOMPETENSI DASAR
|
1.
Menghargai dan menghayati ajaran
agama yang dianutnya.
|
1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa
Indonesia sebagai anugrah Tuhan Yang Maha
Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di
tengah keberagaman bahasa dan budaya.
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
Indonesia sebagai anugrah Tuhan Yang Maha
Esa sebagai sarana memahami informasi lisan
dan tulis.
1.3 Memiliki prilaku jujur, tanggung jawab dan
santun dalam menanggapi secara pribadi
hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi.
|
2.
Menghargai dan menghayati prilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
|
2.1 Memiliki prilaku percaya diri dan tanggung jawab dalam membuat
tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna.
2.2 Memiliki prilaku kreatif, tanggung jawab, dan santun dalam
mendebatkan sudut pandang tertentu tentang suatu masalah yang terjadi pada
masyarakat
2.3 Memiliki prilaku kreatif, tanggung jawab, dan santun dalam
mendebatkan sudut pandang tertentu tentang suatu masalah yang terjadi pada
masyarakat
2.4 Memiliki prilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan
langkah-langkah suatu proses berbentuk linear.
2.5 Memiliki prilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam
merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek.
|
2
Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
|
3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
3.2 Membedakan teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
3.3 Mengklasifikasi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks hasil observasi, tanggapan
deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan
maupun tulisan.
|
4
Mencoba mengolah, dan menyaji
dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) ranah abstark (menulis, membaca, menghitung, mengarang) seuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
|
4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi,
eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan
dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil observasi, tanggapan
deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan struktur
dan kaidah teks baik secara lisan maupun secara tulisan.
4.4 Meringkas hasil teks observasi, tanggapan deskriptif,
eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan.
|
3.1 Kesimpulan
Kompetensi merupakan
perpaduan dari pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap yang direfleksikan
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dalam hal ini kompetensi diartikan
sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang
yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan prilaku
kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
Dalam membuat buku teks
sebelum kita menyusun Kompetensi Dasarnya, kita harus terlebih dahulu memahami
hal-hal yang berkaitan dengan Kompetensi Dasar seperti pemahaman mengenai Kompetensi
Inti (KI), dan Indikator.
3.2 Saran
Kami menyadari makalah ini
jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangatlah
kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat menjadi
khazanah pengetahuan khususnya bagi kami dan juga kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
www.pendidikan-diy.go.id>mendiknas
pakdesofa.wapgem.com
Harjanto.2010.Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nama: Eka Fauzia
BalasHapusNIM: A1B114014
Kelompok 7
Apabila suatu waktu proses belajar-mengajar tidak sesuai dengan alokasi waktu yang ada, entah itu karena kekurangan, misalnya guru tidak masuk beberapa kali kah, bagaimana cara kalian sebagai pengajar yang baik dan bertanggung jawab agar semua kompetensi dasar dalam kurikulum dapat tersampaikan, yang pada akhirnya hasil evaluasi pembelajaran dapat dikatakan berhasil? Terima kasih.
Saya akan menjawab pertanyaan dari Eka Faujia.
HapusDalam masalah alokasi waktu, apabila waktu dalam pengajaran tersebut menurut gurunya masih kurang, maka guru tersebut baiknya memberikan pelajaran tambahan (les) di luar jam sekolah.
Dan apabila masalah guru yang tidak masuk beberapa kali, itu menurut saya tergantung gurunya, apakah guru tersebut tidak mengajar karena sakit atau keperluan yang lain, dia bisa memberutahukan kepada ketua kelas melalui sms/telpon untuk menyuruh siswanya mengerjakan latihan-latihan soal yang ada dalam buku teks pegangan mereka. Namun, apabila guru tersebut tidak hadir tanpa keterangan maka menurut saya itu guru yang tidak bertanggung jawab
Dengan cara di atas saya rasa Kompetensi Dasar akan tetap tercapai dan evaluasi pembelajaran pun akan berhasil.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Rieska Ananda
BalasHapusNIM : A1B114095
Kelompok 1
Bagaimana jika aspek di dalam kompetensi dasar tidak terpenuhi? Apakah tujuan untuk mengembangkan pengatahuan, pemahaman kecakapan, nilai, sikap dan minat siswa agar mereka dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran disertai tanggung jawab dapat tercapai?
Saya akan menjawab pertanyaan dari Rieska Ananda.
HapusMenurut saya tidak, karena apabila aspek-aspek yang ada dalam Kompetensi Dasar tidak terpenuhi maka akan menghambat keberhasilan belajar siswa, karena aspek-aspek yang ada dalam Kompetensi Dasar ini diperlukan dalam merencanakan strategi dan indikator keberhasilan siswa.
Dewi Herliani
BalasHapusA1B114068
Kelompok 6
Di makalah kalian ada menjelaskan mengenai pengertian indikator menurut E mulyasa bahwa indikator merupakan penjabaran dari KD yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan jdi mksudnya tanda-tanda perbuatan seperti apa yang ditampilkan oleh peserta didik ?
Terima kasih
Saya akan menjawab pertanyaan dari Dewi Herliani.
HapusMaksudnya yaitu, perbuatan seperti berfikir dan bertindak serta perbuatan prilaku kognitif, afektif dan psikomotorik.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussaya sedikit menambahkan jawaban dari eka anggraini tentang pertanyaan dari dewi herliani.
BalasHapusmenurut saya tanda-tanda yang ditampilkan oleh peserta didik adalah ciri-ciri atau karakteristik yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik untuk menunjukkan bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi dasar tertentu.
dan muncul respon yang baik bagi peserta didik untuk menangkap pertanyaan yang diberikan kepadanya dan peserta didik mampu berfikir serta mampu bertindak cepat.
Nama:Ermawati
BalasHapusNim :A1B114016
dari:Kelompok4
Menurut kalian bagaimna seorang guru menyikapi adanya perubahan kurikulum (KTSP-Kurikulum 2013) di sekolah terpencil dan kurang memadainya berbagai media dan fasilitas sehingga mempersulit guru dalam menjalankan kurikulum yang sedang berlaku.
Saya akan menjawab pertanyaan dari Ermawati.
HapusMenurut kami sebenarnya kurikulum 2013 baik untuk dilasanakan bagi sekolah-sekolah yang memiliki sarana & prasarana yang lengkap serta memadai. Namun, bagi sekolah-sekolah yang tidak memiliki sarana & prasrana serta sekolah yang berada di daerah terpencil, tidak memungkinkan untuk melaksanakan kurikulum 2013, walaupun tetap memakai kurikulum 2013 itu menurut kami pencapaian keberhasilan siswa tidak akan terpenuhi, karena kurangnya sarana & prasarana tersebut. Karena kan seperti yang anda lihat dalam makalah kami, di sana kami memaparkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar kurikulum 2013 yang harus dicapai siswa.
Jadi, kurikulum 2013 sebenarnya sangat bagus untuk dilaksanakan, namun bagi sekolah yang tidak memadai fasilitasnya serta berada di daerah terpencil tidak memungkinkan untuk melaksanakan kurikul 2013. Saran kami, sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan lagi sekolah-sekolah yang tidak memiliki sarana & prasarana serta memberikan bantuan, agar setiap sekolah bisa melaksanakan kurikulum 2013 secara keseluruhan.
Nama : Nur Rahmah
BalasHapusNim : A1B114090
kelompok 7
berikan contoh indikator pada salah satu poin, yang mengacu pada KD 3!
Saya akan menjawab pertanyaan dari Nur Rahmah.
HapusIndikator dari KD 3:
1. Mengenali struktur isi teks hasil observai, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek.
2. Mengenali ciri bahasa teks laporan hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek.
3. Memahami isi teks laporan hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek.
4. Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi, tanggaapan deskriptif, eksposisi, eksplansi dan cerita pendek.
Nama Mahmuda
BalasHapusNim A1B114074
Dari kelompok 2
Pada materi diatas dijelaskan bahwa dalam kurikulum 2013 pembelajaran diatur pada kompetensi inti dan kompetensi dasar dan dijabarkan ke beberapa bagian pendukung lainnya, dimana semua itu memiliki tujuan terhadap siswa. Yang saya ingin tanyakan bagaimana saat guru sudah melaksanakan pengajaran sesuai dengan acuan KI dan KD namun ada siswa yang belum tercapai pengetahuan nya sesuai dengan tujuan pembelajaran? Apakah buku teks mempengaruhi atau strategi pembelajaran dari guru yang tidak berjalan dengan baik? Terima kasih.
saya akan menjawab pertanyaan Mahmuda dari kelompok 2
BalasHapusmenurut kelompok kami jika siswa yang belum tercapai pengetahuannya sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka buku teks mempengaruhi dalam pembelajaran tersebut. karena dengan adanya buku teks siswa tersebut mempunyai acuan atau pegangan dalam memahami pembelajaran tersebut, sedikit demi sedikit siswa akan memahami pembelajaran tersebut. dengan adanya buku teks juga akan sedikit membantu pembelajaran guru yang tidak berjala dengan baik atau kurang maksimal.
Saya sedikit menambahkan jawaban dari Devi Susanti tentang pertanyaan mahmuda dari kelompok 2.
BalasHapusmenurut saya selain dari buku teks dan strategi pembelajaran guru yang mengajar, cara belajar siswa juga mempengaruhi dalam tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya selain belajar di kelas siswa juga mengulangi pembelajarannya di rumah supaya lebih mendalami dan lebih mengingatnya lagi.