Selasa, 29 Maret 2016

Kelompok 5 (Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 MataPelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII)


MENULIS BUKU TEKS I

“KOMPETENSI DASAR KURIKULUM BI SMP Kelas VII”
n67552482480_6725-baguus






                                                                                                       
Dosen Pembimbing : Prof.Dr.H.Jumadi, M.Pd./Noor Cahaya, M.Pd.

                                                       Disusun oleh Kelompok 5

Andri Kurniawan (A1B114065)
Citra Wati (A1B114010)
Devi Susanti (A1B114011)
Diana (A1B114025)
Eka Anggriani (A1B114013)
Fahriah (A1B114018)
Muhammad Nasar Helmi (A1B114035)
Munalisa (A1B114083)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2016

DAFTAR ISI

 











KATA PENGANTAR


           Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Kompetensi Dasar Kurikulum BI SMP Kelas VII, meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Prof. Dr. H. Jumadi, M.pd. dan Ibu Noor Cahaya, M.Pd selaku dosen mata kuliah Menulis Buku Teks 1 yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
           Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi siapa saja yang membacanya terutama bagi mahasiswa/mahasiswi calon guru. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat ini agar nantinya lebih baik lagi untuk di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
           Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dalam pembuatan makalah ini.
                                                              

Banjarmasin, 27 Februari 2016

Penulis,

Kelompok 5





BAB I

PENDAHULUAN



Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Kompetensi Dasar ini merupakan dasar bagi peserta didik  untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global. 









Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan Kompetensi Dasar (KD) ?
2.      Apa saja Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Kurikulum 2013?


Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan beberapa tujuan penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahi pengertian dan memahami apa itu Kompetensi Dasar (KD).
2.      Untuk mengetahui berbagai macam Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Kurikulum 2013.















BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Memahami Kompetensi Dasar Kurikulum Bahasa Indonesia SMP Kelas VII


            Sebelum kami membahas materi di atas, di bawah ini kami akan menjabarkan pengertian-pengertian yang berkaitan dengan kompetensi Dasar, seperti pemahaman mengenai Kompetensi Inti (KI) dan Indikator. Dengan mengetahui pengertian di atas, agar kita lebih mudah untuk memahami Kompetensi Dasar (KD) Bahasa Indonesia SMP Kelas VII karena semuanya itu saling berkaitan.

1.      Kompetensi Inti

Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasional SKL (Standar Kompetensi Lulusan) dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata prlajaran. Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
      Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organizing element) Kompetensi Dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat .
      Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan (Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaandan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).



2.      Kompetensi Dasar

Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan prilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Hal ini menunjukan bahwa kompetensi mencakup tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu.
Dalam kurikulum kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu dideskripsikan sevara eksplisit sehingga dijadikan standar dalam pencapaian tujuan kurikulum. Baik guru maupun siswa perlu memahami kompetensi yang harus dicapai dalam proses pembelajaran. Pemahaman ini diperlukan dalam merencanakan strategi dan indikator keberhasilan .
      Ada beberapa aspek di dalam kompetensi sebagai tujuan, antara lain :
1.      Pengetahuan (knowledge) yaitu kemampuan dalam bidang kognitif.
2.      Pemahaman (understanding) yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki setiap individu.
3.      Kemahiran (skill)
4.      Nilai (value) yaitu norma-norma untuk melaksanakan secara praktik tentang tugas yang dibebankan kepadanya
5.      Sikap (attitude) yaitu pandangan individu terhadap sesuatu
6.      Minat (interest) yaitu kecendrungan individu untuk melakukan suatu perbuatan.

Sesuai             aspek di atas maka  tampak bahwa kompetensi            bertujuan untuk       mengembangkan pengetahuan, pemahaman kecakapan, nilai, sikap dan minat siswa agar mereka dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran disertai tanggung jawab. Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai dalam kompetensi ini bukanlah hanya sekedar pemahaman dan penguasaan materi itu dapat mempengaruhi cara bertindak dan berprilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam penguasaan materi pembelajaran pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Juga merupakan perincian atau penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi. Adapun penempatan kompetensi dasar dalam silabus sangat penting, hal ini berguna untuk mengingat para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus dicapainya.
Adapun dalam mengkaji kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana yang tercantum pada standar isi dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a)     Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/ tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di standar isi.
b)     Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
c)     Pada dasarnya rumusan kompetensi dasar itu ada yang operasional maupun yang tidak operasional karena setiap kata kerja tindakan yang berada pada kelompok pemahaman dan juga pengetahuan yang tidak bisa digunakan untuk rumusan kompetensi dasar. Sehingga langkah-langkah untuk menyusun kompetensi dasar adalah sebagai berikut :
a. Menjabarkan kompetensi yang dimaksud, dengan bertanya : “kemampuan apa saja yang harus dimiliki siswa agar standar kompetensi dasar dapat dicapai?” jawaban dari pertanyaan tersebut kemudian didaftar baik yang menyangkut pengetahuan, sikap dan keterampilan.
b. Tulislah rumusan Kompetensi Dasarnya.


3.      Indikator

Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Menurut Depag indikator adalah wujud dari kompetensi dasar yang lebih spesifik. Sedangkan menurut E Mulyasa indicator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik. Indicator juga dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik dan juga dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat penilaian.
Sedangkan menurut Darwin Syah indikator pembelajaran adalah karakteristik, cirri-ciri, tanda-tanda perbuatan atau respon yang dilakuakan oleh siswa, untuk menunjukkan bahwa siswa telah memiliki kompetensi dasar tertentu. Jadi indikator adalah merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu
Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan:
(1)    tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD;
(2)    karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah; dan
(3)    potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah.
Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua rumusan indikator, yaitu:
(1)    indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai indikator; dan
(2)    indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi dan menulis soal yang dikenal sebagai indikator soal.

Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi.

Hubungan Antara Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Kompetensi dasar merupakan merupakan penjabaran dari  Kompetensi Inti yang cakupan materinya lebih sempit dibanding dengan Kompetensi Inti.

 
Kompetensi dasar diturunkan menjadi indikator, dari indikator digunakan untuk menyusun tujuan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran didasarkan pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dari evaluasi inilah dapat diketahui hasil belajar peserta didik

2.2  Berbagai Macam Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar BI SMP Kelas VII

Kurikulum 2013

                                      
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.      Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
1.1  Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa
 Indonesia sebagai anugrah Tuhan Yang Maha
 Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di
 tengah keberagaman bahasa dan budaya.
1.2  Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa
 Indonesia sebagai anugrah Tuhan Yang Maha
 Esa sebagai sarana memahami informasi lisan
 dan tulis.
1.3  Memiliki prilaku jujur, tanggung jawab dan
 santun dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi.
2.      Menghargai dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
2.1  Memiliki prilaku percaya diri dan tanggung jawab dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna.
2.2  Memiliki prilaku kreatif, tanggung jawab, dan santun dalam mendebatkan sudut pandang tertentu tentang suatu masalah yang terjadi pada masyarakat
2.3  Memiliki prilaku kreatif, tanggung jawab, dan santun dalam mendebatkan sudut pandang tertentu tentang suatu masalah yang terjadi pada masyarakat
2.4  Memiliki prilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan langkah-langkah suatu proses berbentuk linear.
2.5  Memiliki prilaku percaya diri, peduli, dan santun dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek.
2        Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
3.2 Membedakan teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
3.3 Mengklasifikasi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
4        Mencoba mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) ranah abstark (menulis, membaca, menghitung, mengarang) seuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
4.1 Menangkap makna teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.
4.2 Menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
4.3 Menelaah dan merevisi teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun secara tulisan.
4.4 Meringkas hasil teks observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik secara lisan maupun tulisan.








3.1 Kesimpulan


Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan prilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
Dalam membuat buku teks sebelum kita menyusun Kompetensi Dasarnya, kita harus terlebih dahulu memahami hal-hal yang berkaitan dengan Kompetensi Dasar seperti pemahaman mengenai Kompetensi Inti (KI), dan Indikator.

3.2 Saran


            Kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangatlah kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat menjadi khazanah pengetahuan khususnya bagi kami dan juga kita semua.
                         









DAFTAR PUSTAKA


www.pendidikan-diy.go.id>mendiknas

pakdesofa.wapgem.com


Harjanto.2010.Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.


16 komentar:

  1. Nama: Eka Fauzia
    NIM: A1B114014
    Kelompok 7

    Apabila suatu waktu proses belajar-mengajar tidak sesuai dengan alokasi waktu yang ada, entah itu karena kekurangan, misalnya guru tidak masuk beberapa kali kah, bagaimana cara kalian sebagai pengajar yang baik dan bertanggung jawab agar semua kompetensi dasar dalam kurikulum dapat tersampaikan, yang pada akhirnya hasil evaluasi pembelajaran dapat dikatakan berhasil? Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya akan menjawab pertanyaan dari Eka Faujia.
      Dalam masalah alokasi waktu, apabila waktu dalam pengajaran tersebut menurut gurunya masih kurang, maka guru tersebut baiknya memberikan pelajaran tambahan (les) di luar jam sekolah.
      Dan apabila masalah guru yang tidak masuk beberapa kali, itu menurut saya tergantung gurunya, apakah guru tersebut tidak mengajar karena sakit atau keperluan yang lain, dia bisa memberutahukan kepada ketua kelas melalui sms/telpon untuk menyuruh siswanya mengerjakan latihan-latihan soal yang ada dalam buku teks pegangan mereka. Namun, apabila guru tersebut tidak hadir tanpa keterangan maka menurut saya itu guru yang tidak bertanggung jawab
      Dengan cara di atas saya rasa Kompetensi Dasar akan tetap tercapai dan evaluasi pembelajaran pun akan berhasil.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Nama : Rieska Ananda
    NIM : A1B114095
    Kelompok 1
    Bagaimana jika aspek di dalam kompetensi dasar tidak terpenuhi? Apakah tujuan untuk mengembangkan pengatahuan, pemahaman kecakapan, nilai, sikap dan minat siswa agar mereka dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran disertai tanggung jawab dapat tercapai?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya akan menjawab pertanyaan dari Rieska Ananda.
      Menurut saya tidak, karena apabila aspek-aspek yang ada dalam Kompetensi Dasar tidak terpenuhi maka akan menghambat keberhasilan belajar siswa, karena aspek-aspek yang ada dalam Kompetensi Dasar ini diperlukan dalam merencanakan strategi dan indikator keberhasilan siswa.

      Hapus
  4. Dewi Herliani
    A1B114068
    Kelompok 6
    Di makalah kalian ada menjelaskan mengenai pengertian indikator menurut E mulyasa bahwa indikator merupakan penjabaran dari KD yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan jdi mksudnya tanda-tanda perbuatan seperti apa yang ditampilkan oleh peserta didik ?
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya akan menjawab pertanyaan dari Dewi Herliani.
      Maksudnya yaitu, perbuatan seperti berfikir dan bertindak serta perbuatan prilaku kognitif, afektif dan psikomotorik.

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. saya sedikit menambahkan jawaban dari eka anggraini tentang pertanyaan dari dewi herliani.
    menurut saya tanda-tanda yang ditampilkan oleh peserta didik adalah ciri-ciri atau karakteristik yang harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik untuk menunjukkan bahwa peserta didik telah memiliki kompetensi dasar tertentu.
    dan muncul respon yang baik bagi peserta didik untuk menangkap pertanyaan yang diberikan kepadanya dan peserta didik mampu berfikir serta mampu bertindak cepat.

    BalasHapus
  7. Nama:Ermawati
    Nim :A1B114016
    dari:Kelompok4
    Menurut kalian bagaimna seorang guru menyikapi adanya perubahan kurikulum (KTSP-Kurikulum 2013) di sekolah terpencil dan kurang memadainya berbagai media dan fasilitas sehingga mempersulit guru dalam menjalankan kurikulum yang sedang berlaku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya akan menjawab pertanyaan dari Ermawati.
      Menurut kami sebenarnya kurikulum 2013 baik untuk dilasanakan bagi sekolah-sekolah yang memiliki sarana & prasarana yang lengkap serta memadai. Namun, bagi sekolah-sekolah yang tidak memiliki sarana & prasrana serta sekolah yang berada di daerah terpencil, tidak memungkinkan untuk melaksanakan kurikulum 2013, walaupun tetap memakai kurikulum 2013 itu menurut kami pencapaian keberhasilan siswa tidak akan terpenuhi, karena kurangnya sarana & prasarana tersebut. Karena kan seperti yang anda lihat dalam makalah kami, di sana kami memaparkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar kurikulum 2013 yang harus dicapai siswa.
      Jadi, kurikulum 2013 sebenarnya sangat bagus untuk dilaksanakan, namun bagi sekolah yang tidak memadai fasilitasnya serta berada di daerah terpencil tidak memungkinkan untuk melaksanakan kurikul 2013. Saran kami, sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan lagi sekolah-sekolah yang tidak memiliki sarana & prasarana serta memberikan bantuan, agar setiap sekolah bisa melaksanakan kurikulum 2013 secara keseluruhan.

      Hapus
  8. Nama : Nur Rahmah
    Nim : A1B114090
    kelompok 7

    berikan contoh indikator pada salah satu poin, yang mengacu pada KD 3!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya akan menjawab pertanyaan dari Nur Rahmah.
      Indikator dari KD 3:
      1. Mengenali struktur isi teks hasil observai, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek.
      2. Mengenali ciri bahasa teks laporan hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek.
      3. Memahami isi teks laporan hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi dan cerita pendek.
      4. Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi, tanggaapan deskriptif, eksposisi, eksplansi dan cerita pendek.

      Hapus
  9. Nama Mahmuda
    Nim A1B114074
    Dari kelompok 2
    Pada materi diatas dijelaskan bahwa dalam kurikulum 2013 pembelajaran diatur pada kompetensi inti dan kompetensi dasar dan dijabarkan ke beberapa bagian pendukung lainnya, dimana semua itu memiliki tujuan terhadap siswa. Yang saya ingin tanyakan bagaimana saat guru sudah melaksanakan pengajaran sesuai dengan acuan KI dan KD namun ada siswa yang belum tercapai pengetahuan nya sesuai dengan tujuan pembelajaran? Apakah buku teks mempengaruhi atau strategi pembelajaran dari guru yang tidak berjalan dengan baik? Terima kasih.

    BalasHapus
  10. saya akan menjawab pertanyaan Mahmuda dari kelompok 2
    menurut kelompok kami jika siswa yang belum tercapai pengetahuannya sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka buku teks mempengaruhi dalam pembelajaran tersebut. karena dengan adanya buku teks siswa tersebut mempunyai acuan atau pegangan dalam memahami pembelajaran tersebut, sedikit demi sedikit siswa akan memahami pembelajaran tersebut. dengan adanya buku teks juga akan sedikit membantu pembelajaran guru yang tidak berjala dengan baik atau kurang maksimal.

    BalasHapus
  11. Saya sedikit menambahkan jawaban dari Devi Susanti tentang pertanyaan mahmuda dari kelompok 2.
    menurut saya selain dari buku teks dan strategi pembelajaran guru yang mengajar, cara belajar siswa juga mempengaruhi dalam tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Misalnya selain belajar di kelas siswa juga mengulangi pembelajarannya di rumah supaya lebih mendalami dan lebih mengingatnya lagi.

    BalasHapus